Lima Sekawan

Seorang kurir sebuah jasa pengiriman/ekspedisi, berdiri didepan pintu rumah saya, membawa sebuah kotak dibungkus sampul coklat ditangannya. "Kiriman dari Jakarta, Bu", katanya. Wow,.... inilah benda yang paling saya tunggu kedatangannya hari ini. Buku serial Lima Sekawan.


Teringat masa SMP dulu, ketika saya bersekolah di SMP Santa Angela Bandung, yang waktu itu seluruh muridnya adalah perempuan. Ada banyak hal yang menyenangkan bersekolah di sana, dan salah satunya, adalah sekolah ini memiliki perpustakaan yang bukunya menurut saya sangat komplit. Seingat saya, mulai dari koran lokal dan nasional yang selalu baru setiap hari , berbagai buku cerita, buku-buku karangan para penulis lama sampai buku-buku tebal yang berbahasa asing ada disana. Hampir seluruh jam kosong (bila bapak dan ibu guru rapat), kita diwajibkan pergi ke perpustakaan sekolah. Efek positifnya bagi saya, dari situlah saya mulai kenal banyak buku dan senang membaca. Salah satu buku yang paling saya gemari adalah serial Lima Sekawan. Nah, buku inilah yang membuat saya selalu menunggu datangnya hari rabu, ... jadwal peminjaman buku untuk anak SMP (Santa Angela terdiri dari TK, SD, SMP, SMA dan SPG waktu itu).


Berisi kisah petualangan tiga kakak beradik Julian, Dick dan Anne yang kemudian ditambah Georgina, anak tomboy yang lebih suka dipanggil George, sepupunya dan dilengkapi Timmy seekor anjing pintar milik sepupunya itu.




Ketika George tidak melihat Timmy di jendela menara, dia merasa ada sesuatu yangtidak beres di Pulau Kirin. Ketiga saudaranya menenangkannya, tapi George tetap gelisah. Karena itu malam-malam dia pergi seorang diri ke Pulau Kirin. Firasatnya benar. Ayah dan Timmy ditawan. George sendiri pun akhirnya ikut tertawan. Kalau dalam waktu tujuh jam Paman Quentin tidak mau membeberkan rahasiannya, Pulau Kirin akan diledakkan......
Ini adalah cuplikan cerita 'Rahasia di Pulau Kirin', buku Lima Sekawan yang pertama kali saya baca, yang akhirnya membawa saya pada cerita-cerita lainnya.

Oya, kurir tadi membawa pesanan Lima Sekawan saya yang saya beli dari TokoBagus.com yang ternyata masih memiliki koleksi Lima Sekawan. Lima Sekawan sudah dicetak beberapa kali, saya sengaja pesan dengan cetakan lama, sehingga saat saya membacanya kembali, tidak hanya bisa kembali serunya petualangan mereka, tapi juga melempar ingatan saya ke masa SMP dulu. Lebih asyik... dan serunya lagi anak saya orza...si kelas 3 SD, juga menyukai buku ini....

Komentar

  1. Wow !

    Berbahagialah orang2 yang sempat "dipaksa" untuk membaca saat usia mereka masih muda, karena sepertinya benar apa yang banyak orang katakan tentang manfaat membaca.

    Hari2 ini saya mulai sadar akan ini, tapi karena saya tidak dibiasakan membaca dari kecil, maka saya masih membutuhkan energi lebih untuk membaca dibandingkan dengan orang2 yg sedari kecil sempat "dipaksa" untuk itu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer