Ada sebuah negeri misterius yang
dijaga oleh tiga peri cantik. Banyak
orang menyebutnya negeri misterius, karena tak ada seorang pun yang bisa masuk
ke dalam negeri itu, jangankan masuk, melihat pun tak bisa. Penduduknya tidak
terlalu banyak, dan negeri ini tidak mempunyai raja yang memimpin mereka. Namun, penduduk negeri yang sangat indah ini
hidup dengan damai dan bahagia.
Sepanjang tahun bunga-bunga
bermekaran menghiasi negeri ini, membuat negeri ini sangat indah. Di negeri ini tumbuh sebuah tanaman yang bisa
mengobati segala jenis penyakit. Jamur
berbintik emas, hanya di negeri ini
jamur itu bisa tumbuh. Tidak
mudah memelihara jamur berbintik emas ini, tetapi karena kerja keras dan ketekunan
penduduk negeri ini, jamur berbintik emas bisa tumbuh subur.
Beberapa orang dari negeri ini ditunjuk
khusus untuk menjual jamur berbintik
emas di pasar. Tak perlu waktu lama untuk menghabiskan
dagangannya, karena banyak sekali orang yang membeli jamur berbintik emas ini,
walaupun harganya sangat mahal. Inilah membuat negeri misterius itu menjadi negeri
yang kaya.
Kella, Elodie dan Arelle adalah nama
tiga peri yang menjaga negeri misterius
itu. Kella adalah peri yang sangat kuat, walaupun
kecil, ia bisa melakukan apapun. Peri Kella selalu ada saat penduduk yang membutuhkan pertolongannya. Peri Elodie, mempunyai penciuman yang sangat
hebat, ia bisa mengetahui apabila ada musuh yang akan menyerang negeri mereka,
tak heran jika siapa pun yang menyerang negeri ini selalu gagal. Peri Arelle, adalah peri penjaga pintu
rahasia untuk keluar dan masuk negeri
ini.
Walaupun masing-masing
mempunyai kelebihan, tetapi ketiga peri ini selalu bersatu dan tak pernah saling
menyombongkan kekuatannya masing-masing.
Mereka menyadari bila kekuatan ketiga peri digabungkan, mereka sanggup
membuat negeri itu tak terlihat oleh siapa pun, sehingga tak ada orang lain
yang bisa masuk ke dalamnya.
“Kita harus bisa menguasai negeri
misterius itu,” kata Ratu Envy dengan
bersemangat kepada beberapa orang kepercayaannya, yang sedang berkumpul di istananya. Sebetulnya negeri yang dipimpinnya bukanlah
negeri yang miskin, Negeri Arrayan adalah negeri yang sangat kaya, tetapi Ratu
Envy tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya.
“Mengapa kita tidak pernah
bisa menembus negeri misterius itu?” serunya dengan lantang. Orang-orang kepercayaannya tak berani
menjawab Ratu Envy, semua hanya diam.
Mereka memang tidak tahu bagaimana caranya untuk menembus masuk ke
negeri misterius itu. Sudah beberapa
kali Ratu Envy menyuruh prajurit-prajuritnya untuk masuk dan melihat keadaan
negeri misterius itu, tetapi selalu gagal.
“Aku tidak mau tahu, kalian
harus bisa menembus negeri itu. Bukankah
kalian orang-orang terhebat di negeri ini?” tanyanya.
“Pokoknya kali ini kita harus
berhasil….cari tahu caranya. Aku tidak
mau lagi mendengar kalian gagal!” perintahnya lagi. Ia pergi meninggalkan orang-orang
kepercayaannya, yang hanya bisa mematung melihat kepergian ratunya.
“Rasanya pikiranku sudah
buntu, siapa lagi yang harus kita tanyai, bukankah Merga si penyihir paling
hebat pun tak dapat menembus negeri itu?” tanya salah satu orang kepercayaan
Ratu Envy.
“Bagaimana kalau kita suruh
burung elang kerajaan untuk mengawasi setiap gerak-gerik para penjual jamur
berbintik emas?” Salah satu dari mereka
mempunyai ide baru.
“Kita suruh elang untuk mengamati
bagaimana mereka keluar dan masuk negeri itu, lalu kita tangkap salah satu dari
mereka. Mungkin kita bisa mendapatkan
informasi dari mereka, bagaimana cara memasuki negeri misterius itu.” Ia sangat
bersemangat menjelaskan idenya.
“Ide yang bagus, harus kita
coba!” seru yang lainnya.
“Idemu sangat bagus, kenapa
tidak sejak dulu kamu katakan,” lanjutnya.
Akhirnya mereka bersepakat untuk menjalankan ide
itu.
Keesokan harinya, pagi-pagi
benar beberapa orang kepercayaan ratu pergi
menemui burung elang yang ada di taman istana.
Simus adalah elang kesayangan kerajaan, sudah banyak sekali jasanya pada
Negeri Arrayan, hingga Ratu memberinya kandang dari emas. Salah satu orang kepercayaan ratu, memerintahkan
burung elang itu untuk mengawasi para penjual jamur berbintik emas yang keluar
masuk negeri misterius itu.
“Kamu tahukan Simus, di mana
mereka tiba-tiba menghilang?” tanya orang kepercayaan ratu memastikan.
“Tahu tuan, mereka biasanya
menghilang saat mereka memasuki hutan pinus.”
Simus Elang menjelaskan apa yang pernah ia lihat.
“Baiklah, lakukan sebaik
mungkin, jangan sampai gagal,” kata orang kepercayaan ratu.
Seketika itu juga Simus Elang melesat terbang tinggi
dan hilang di balik pepohonan yang tinggi.
Dua hari kemudian Simus Elang
kembali ke Negeri Arrayan. Setelah ia
menceritakan hasil pengintaiannya, penasehat istana mulai menyusun rencana untuk
menculik salah satu penduduk negeri misterius itu.
“Besok kita akan berangkat ke
negeri misterius itu. Ikuti kemana Simus
Elang pergi agar kalian semua tidak tersesat,” katanya kepada para prajurit
yang ditugaskan.
Para penjual jamur dari negeri
misterius tidak mengetahui bahwa mereka sedang diawasi. Mereka memanggil nama Peri Arrele, saat
akan masuk ke negeri mereka.
“Peri Arrele….Peri Aaa.” Belum
selesai mereka memanggil nama Peri Arrele, mulut mereka sudah dibekap dan
dibawa masuk ke dalam semak-semak.
Mereka tak bisa melakukan apa-apa, karena badan prajurit negeri Arrayan
jauh lebih besar dari mereka.
“Kalau kalian mau selamat,
bantu kami untuk masuk ke negerimu!” kata salah satu prajurit.
“Awas kalau tidak mau, kalian
akan mati,” lanjutnya mengancam.
Karena ketakutan akhirnya
penjual jamur dari negeri misterius itu, memberitahukan rahasia bagaimana
mereka bisa masuk ke negerinya. Mereka
memanggil nama Peri Arrele tiga kali, maka keluarlah peri cantik itu. Melihat kehadiran peri itu, Merga si penyihir
yang sejak tadi ikut dalam rombongan segera melancarkan aksi sihirnya. Seketika itu juga Peri Arrele sudah berada
dalam sebuah gelembung. Peri Arrele
hendak membebaskan dirinya, akan tetapi dia tak bisa.
Tiba-tiba, seluruh pasukan
bisa melihat pintu untuk masuk ke negeri misterius itu. Selubung yang menutupi negeri itu selama ini
hilang, bersama dengan ditangkapnya Peri Arrele. Tanpa membuang waktu mereka segera masuk ke
negeri itu.
“Wow indah sekali negeri ini,
baru kali ini kulihat ada tempat seindah ini.”
Seorang prajurit mengaggumi keindahan negeri itu.
“Ayo…jangan buang waktu, cari
jamur berbintik emas itu, ambil
semuanya,” teriak prajurit lainnya.
Setelah mengambil semua jamur
berbintik emas, mereka pulang ke negeri Arrayan. Ratu Envy sangat senang melihat keberhasilan
pasukannya.
“Ha...ha...ha…, aku akan kaya
raya, aku akan menguasai negeri misterius itu.
Sekarang hanya aku pemilik jamur berbintik emas. Ha…ha…ha…” Ratu Envy
tertawa puas.
Sementara itu Peri Arrela,
berusaha berteriak-teriak untuk minta bantuan.
Ia sangat sedih melihat negerinya menjadi rusak. Bunga-bunga layu, kebun jamur rusak, seluruh
negeri menjadi gelap gulita. Ia
mendengar tangisan, tapi ia tak bisa melihat dari mana asal suara itu.
Tiba-tiba, di depannya muncul
Peri Kella dan Elodia.
“Di mana ya mereka
menyembunyikan Arrela?” tanya Peri Kella kepada Elodia.
Mereka tidak dapat melihat
Peri Arrela yang berada dibelakangnya.
Ternyata gelembung itu membuatnya tak bisa terlihat oleh siapa pun.
“Kellaaaa…..Elodiaaaa….aku di
sini, di belakangmu,” teriak Peri Arrela, tetapi keduanya tetap saja tak
mendengarnya.
Kella dan Elodia terbang
menjauh dari Peri Arrela. Peri Arrela
hanya bisa menangis, ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya. Tangisnya terhenti waktu ia melihat
gerombolan kunang-kunang mengelilingi gelembung tempat ia disekap.
“Mengapa kamu menangis?” kata
pemimpin kunang-kunang.
“Kamu…kamu bisa melihat aku?”
tanya Peri Arrela.
“Tentu saja,” jawab kunang-kunang
itu.
Peri Arrela menceritakan semua kejadian yang
dialaminya.
“Ya, ya aku tahu Ratu Envy
memang ratu yang selalu iri hati pada orang lain, padahal negerinya sudah
kaya. Dan aku tahu, gelembung yang dibuat Marge penyihir membuatmu tak bisa dilihat oleh siapa pun, tetapi cahaya kunang-kunang selalu bisa
melihatnya,” cerita pemimpin kunang-kunang.
“Kami akan mencari kedua
temanmu malam ini juga, karena jika siang hari maka sinarku akan kalah oleh
matahari, sehingga aku tak akan bisa melihatmu,” jelas pemimpin kunang-kunang.
Tak butuh waktu lama untuk
menemukan Peri Kella dan Elodia, karena memang mereka berada tidak jauh dari
situ. Alangkah terkejutnya ketika Peri
Kella dan Elodia melihat Peri Arrela yang berada tak jauh dari mereka.
“Ayo jangan buang-buang waktu,
kita gabungkan kekuatan kita. Kita
kembalikan negeri kita seperti semula,” ajak Peri Arrela.
Peri Kella dan Elodia
menyentuhkan tangannya pada gelembung yang menawan Peri Arrela hingga
pecah. Setelah itu, ketiga peri itu
saling berpegangan tangan untuk
menyatukan kekuatan mereka. Cahaya biru
yang sangat terang keluar dari tangan ketiga peri, menyelimuti seluruh negeri
itu dan membuat negeri itu tak terlihat lagi.
Bunga-bunga kembali bermekaran menghiasi setiap sudut negeri. Tangisan yang tadi terdengar, berubah menjadi
sorak-sorai seluruh penduduk negeri.
“Kalau tidak ada kalian semua,
pasti aku belum bisa temukan. Kunang-kunang kami berhutang budi pada kalian
semua. Sebagai ucapan terima kasih,
kalian boleh tinggal di negeri kami kalau kalian mau.” Ketiga Peri berterima
kasih pada kunang-kunang.
“Terima kasih atas tawaran
kalian, lain kali kami akan mampir ke sini, tetapi malam ini kami harus segera
pergi karena ada acara lain yang sedang menunggu,” kata pemimpin kunang-kunang
sambil berpamitan.
Di istananya, Ratu Envy sangat
marah saat mengetahui bahwa negeri misterius itu sudah tak terlihat lagi,
apalagi waktu ia melihat semua jamur berbintik emasnya rusak dan tak dapat
diselamatkan. Ia tidak tahu bahwa jamur berbintik emas itu hanya bisa tumbuh di
negeri tempat Peri Kella, Elodia dan Arrela tinggal.
Komentar
Posting Komentar