Si Penghayal


Anakku yang satu ini punya imajinasi yang luar biasa. Jadi nggak aneh bila sejak play group dia sudah jago gambar, menjadi juara gambar. Bahkan sejak ia duduk di Taman Kanak-Kanak dia sudah bisa mewakili sekolahnya untuk lomba-lomba yang diadakan oleh pemkot, dan dia selalu pulang dengan sesuatu ditangannya. Beberapa teman saya yang concern di bidang seni khususnya seni lukis bilang, dalam gambarannya terlihat imaginasinya yang cukup liar.


Ngomong-ngomong tentang imaginasi, ternyata sangat berpengaruh di sekolah. Kadang saya terkaget-kaget melihat jawaban yang diberikannya dalam ulangan. Suatu kali, saya pernah meminta dia untuk menyebutkan contoh musibah, lalu dengan tenang ia menjawab kejatuhan meteor, terinjak dinosaurus dan diserang allien. Ha..ha..ha,lucukan? Saya tidak bisa juga menyalahkan jawabannya,karena memang itu adalah musibah(tentunya) bila itu terjadi. Jadi, saya harus cukup sabar untuk mengarahkan imaginasinya,karena bila jawaban itu diberikan dalam ulangan sekolah, apa itu bisa dibenarkan ?

Nah,
Dalam pelajaran bahasa indonesia, dia pernah diberi tugas untuk membuat karangan, yang menceritakan liburannya. Kebetulan liburan itu kami habiskan di rumah saja, karena memang liburannya tidak singkron dengan liburannya para pekerja (ayahnya). Tetapi dalam karangannya ia menceritakan betapa indahnya Paris yang ia kunjungi liburan kemarin.

Suatu siang ketika ia pulang sekolah, anak saya mengeluh, katanya," Bun,tadi aku dimarahi guruku", katanya. "Kenapa?" tanya saya, "mungkin jethro nakal ya?". "Nggak kok, Bun", jawabnya. "Tadi aku disuruh cerita, kebiasaan apa saja yang dilakukan pulang sekolah, lalu aku jawab mandi di bathup, terus main PS III. "Trus bu guruku tanya, emangnya jethro punya bathup dan PS III?" "Aku jawab nggak punya bu", lalu bu guru marah, kalo kamu nggak punya, jangan ditulis dong.
Suatu hari ketika saya melihat salah satu hasil ulangannya, saya sempat sedikit kaget dan geli melihat jawaban anak saya. Pertanyaan yang diberikan gurunya adalah: sebutkan salah satu peristiwa menyedihkan di dalam keluarga. Mau tau jawabannya? Dibuang ke panti asuhan waktu kecil, he..he..he. mungkin kali bugurunya sudah mulai mengerti imaginasi anak saya, sehingga saya tidak di konfirmasi kebenaran jawabannya, apakah benar terjadi atau tidak. Tak heran waktu saya sharing dengan anak saya Orza, setelah membaca jawaban itu, ia tertawa terbahak-bahak membacanya, juga ayahnya.

Mungkin tugas saya sebagai orang tua adalah harus pintar-pintar melihat apa yang ia miliki sebagai sesuatu yang bisa diarahkan bahkan dikembangkan menjadi sesuatu yang positif. Semoga hal ini tidak menjadikan anak saya seorang pembual ya..(he..he..he..)

Oya, dalam perpisahan taman kanak-kanak tempat ia belajar, TK tersebut menerbitkan buku cerita yang berjudul " Indahnya Ceritaku", yang didalamnya memuat 30 cerita terbaik karya murid-murid TK dan salah satu didalamnya adalah karya Jethro, anakku.

Komentar

Postingan Populer