Kata-Kata yang Kembali.....

Pagi-pagi sekali saya sudah bangun, hari ini saya punya tugas untuk mewakili wilayah dimana saya tinggal untuk mengikuti Workshop dan Lomba Fotografi. Acara ini akan berlangsung dari pagi sampai sore, wah..membayangkannya saja saya sudah cukup lelah. Tetapi yang membuat saya berat hati untuk mengikuti acara ini adalah, karena saya harus meninggalkan ke 2 anak saya yang masih kecil di rumah tanpa ada orang lain yang menunggunya. Dan, ini adalah pengalaman pertama, sebelumnya saya tidak pernah meninggalkan mereka dalam waktu yang lama.

Ada puluhan pesan yang saya berikan untuk kedua anak tercinta. Dari mulai jangan membukakan pintu gabi orang yang datang, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya anak laki-laki saya berkata,"Bunda, tulis aja lalu tempel didinding, supaya aku nggak lupa". He..he.. mengingatkan saya bahwa pesan saya sudah terlalu banyak, mungkin dia bingung ya? Setelah yakin tidak ada hal yang terlupakan, saya pergi dengan berbagai pertanyaan dalam benak saya. Bisa nggak ya...? Gimana kala...? Jangan-jangan..... wah pokoknya banyak sekali. Tapi semoga semua akan berjalan dengan baik.

Ternyata workshop itu cukup menarik, si narasumber cukup mengerti bagaimana untuk berbicara tentang fotografi bagi kami kaum awam dalam bidang ini. Tiga jam berlalu tanpa terasa, kemudian kami langsung diajak ke suatu tempat untuk hunting gambar. Gambar inilah yang akan dilombakan. Tema bebas sebebas-bebasnya. Dibawah gerimis yang tak juga berhenti, saya berusaha untuk menerapkan ilmu yang baru saja didapat tadi pagi, saya mulai hunting dan mencari angle yang tepat. Setelah mendapat gambar, kami istirahat 1 jam dan kemudian harus berkumpul kembali untuk menyerahkan hasil jepretan kami.

Hari ini sangat tidak bersahabat dengan saya. Bayangkan, setelah saya menyerahkan memory card yang berisi hasil jepretan saya tadi, ternyata memory card itu tidak dapat terbaca,... entah apa yang terjadi. Yang jelas akhirnya saya tidak menyerahkan hasil jepretan saya tadi, alias tidak ikut lomba. My God, saya nggak bisa memberi hasil terbaik untuk anak saya. Ada sedih, kecewa, tapi mau apalagi?

"Gimana Bun, menang nggak?" tanya anak saya. "Aduh,..maaf ya, hasil foto-nya bunda, tadi nggak bisa dilihat, jadinya bunda nggak bisa ikut lomba", kata saya menjelaskan. "Nggak apa-apa Bunda, yang penting bunda udah berusaha", kata anak saya menghibur saya. Ada rasa haru yang menghampiri, menyadari apa yang dikatakan anak saya tadi. Seorang sahabat pernah mengatakan,"mbak, kata-kata yang kita ucapkan pada anak-anak kita, suatu saat akan balik pada kita". Mungkin hari ini, sebagian kata-kata yang pernah saya ucapkan sudah kembali kepada saya. Semoga dilain kesempatan kata-kata yang kembali pada saya adalah kata-kata yang baik. Jadi,... ucapkanlah selalu kata-kata yang baik pada anak-anak kita, karena selain kata-kata yang baik akan membentuk anak-anak menjadi pribadi yang baik, tetapi juga kata-kata itu menjadi semangat bagi kita sendiri.

Komentar

  1. jadi mulai serius di dunia fotografi nich.... semoga dari hobby jadi sumber tambahan hahaha...lucu yach anak2 itu, ortu adalah teladan bagi mereka jadi apa yg kita buat itu juga yg mereka ikuti hehehe... so sweet..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer