Belajar Tulus















Ada pepatah yang mengatakan, lebih baik tangan diatas daripada tangan dibawah. Saya mengartikan pepatah ini sebagai lebih baik memberi daripada menerima, begitulah kira-kira. Tapi apakah memberi itu akan selalu lebih baik dari menerima?

Pagi ini,
saya diingatkan oleh seorang sahabat, tentang ketulusan. Katanya,"tangan diatas menjadi tidak lebih baik dari tangan dibawah, ketika rasa tulus tidak menyertainya". Tulus, memberi sesuatu tanpa mengharapkan imbalan atau jasa dari apa yang telah kita berikan. Dan ternyata ketulusan ini sangat sulit. Kata sahabat saya lagi,"kalau kamu memberi dengan harapan suatu saat akan ada orang yang akan memberi sesuatu padamu ketika kamu memerlukan sesuatu,..artinya kamu nggak tulus. Trus sama aja, kalo kamu memberi dengan harapan Tuhan Yang Maha Pengasih akan membalas kebaikanmu suatu hari nanti, sama aja ... itu artinya kamu nggak tulus juga. "Jadi memberilah karena kamu ingin berbagi, dan iklaskan semua yang telah kamu beri, jangan ingat-ingat lagi apa yang telah kamu beri untuk si A, si B atau si C.

Semua yang kita miliki sekarang ini adalah titipan Yang Empunya Kehidupan, mungkin kesadaran itulah yang bisa membuat kita untuk belajar tulus dalam memberi. Bila apa yang kita miliki ini bukanlah milik kita, maka ketika memberi sesuatu pada orang lain, kita tak kehilangan apapun, karena bukankah kita hanya dititipi saja.

Dan ada yang memberi tanpa rasa sakit di dalamnya,
Tanpa mencari kegirangan dari pemberiannya
Tanpa mengingat-ingat kebaikannya;
Mereka memberi, sebagaimana di lembah sana,
Bunga-bunga menyebarkan wewangiannya ke udara.
Melalui mereka inilah, Tuhan berbicara,
Dan dari sinar lembut tatapan mata mereka
Dia tersenyum kepada dunia. (Khalil Gibran)

Komentar

Postingan Populer