Wortel, Telur dan Kopi

Sahabat saya membagikan renungan ini untuk saya dalam pertemuan kemarin sore, cukup menarik......

Suatu hari seorang anak yang sudah merasa bosan dengan hidupnya tidak bahagia, datang kepada ayahnya. Katanya pada sang ayah," Ayah, saya sudah bosan dengan hidup saya, sepertinya Tuhan lupa memberikan kebahagiaan pada saya saat Ia menciptakan saya. Persoalan saya tak pernah berakhir ayah." "Persoalan satu belum selesai, lalu datang persoalan yang lain yang, lalu datang lagi persoalan yang lain lagi,..... saya bosan ayah dengan hidup saya, saya lelah menghadapi semuanya.

Lalu dengan tenang ayahnya membawa anaknya ke dapur, menyalakan 3 kompor yang ada didepannya dan masing-masing diatas kompor itu ditaruhnya panci yang telah diberi air. Lalu ayahnya menyiapkan wortel, telur dan kopi. "Untuk apa ayah panci-panci itu?" tanya anaknya. "Kamu bisa belajar darinya nanti", kata ayahnya. Tak lama kemudian air dalam ke 3 panci itu mendidih, maka dimasukkannya wortel kedalam panci 1, telur kedalam panci ke 2 dan kopi pada panci ke 3. Setelah ditunggu beberapa saat, diangkatnya wortel dan telur, sementara kopi ia tuang ke dalam gelas.

"Anakku, lihat ketiga benda ini, anggap saja air mendidih dalam panci adalah persoalan dalam kehidupan, dan wortel, telur dan kopi adalah manusia. Setiap pencobaan yang diberikan kepada manusia tentu ada maksudnya, dan yakinlah bahwa setiap pencobaan bisa membuat kita menjadi pribadi yang baru. Hanya saja, tanggapan kita terhadap persoalan akan menentukan hasil yang akan kita capai. Wortel, sifatnya keras sebelum dimasukkan dalam air, tetapi setelah melewati air yang mendidih maka ia jadi lembek. Sebaliknya telur, telur yang cair ketika ia melalui panasnya air maka ia akan menjadi keras. Dan apa yang terjadi pada kopi? Keharuman aroma kopi akan makin harum tercium ketika ia melewati air yang mendidih.

Kadang manusia seperti wortel dan telur, ketika kita semua menghadapi persoalan hidup kita menjadi pribadi yang keras seperti telur atau menjadi manusia yang rapuh seperti wortel yang telah melalui air mendidih tadi. Persoalan akan selalu kita temui, selama Sang Empunya Kehidupan masih memberikan nafas kehidupan bagi kita. Maka alangkah lebih baiknya kita bila kita bisa berbaur mau menerima setiap persoalan hidup sebagai bagian dari hidup kita. Dan semoga dengan begitu, melalui panasnya persoalan hidup, keharuman wangi kita semakin semerbak tercium oleh sekeliling kita, seperti kopi yang aromanya makin tercium ketika ia melalui air yang mendidih.

Hidup dipenuhi pilihan, juga cara kita menyikapi hidup ini. Ada orang yang memilih menjadi seperti wortel, ada juga orang yang memilih seperti telur dalam menyikapi setiap persoalan yang datang, semua tentu punya alasan sendiri. Tapi tentunya kebijaksanaan ditawarkan oleh kopi. Semoga kita bisa bertahan dan bijaksana dalam menyikapi setiap persoalan yang datang pada kita, dan semoga setiap persoalan yang datang akan makin mendewasakan kita. Semoga......

Komentar

Postingan Populer